Kekerasan Mental VS Kekerasan Fisik

Posted by Unknown Rabu, 30 Oktober 2013 0 komentar

Selamat pagi sahabat "Dox Article", semoga hari ini menjadi hari yang lebik baik dari hari-hari sahabat sebelumnya. Beberapa minggu yang lalu kita sudah membahas mengenai ASKEP Jiwa Pada Pasien Dengan Harga Diri Rendah silahkan dibaca bagi yang belum membacanya. Nah sekarang kita akan bahas mengenai kekerasan mental apakah lebih buruk dan kejam daripada kekerasan fisik? cekidot...

Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan kekerasan mental pada orang lain. Kenapa begitu? Karena hanya dengan mulut saja kekerasan mental dapat meluncur keluar dan menyerang orang lain bukan secara fisik tetapi secara mental. Bahkan terkadang hasil dari kekerasan mental tidak kasat mata alias tidak terlihat bahwa seseorang mengalami sakit mental karena orang lain.

Beberapa hal yang dapat dibilang kekerasan mental adalah meremehkan, merendahkan, meneror, memperdaya, kebohongan yang terungkap dan sebagainya. Coba diingat kembali apakah anda pernah melakukan hal itu terhadap orang lain didekat anda. Jika pernah sebaiknya jangan dilakukan lagi. Kenapa? karena kekerasan mental itu jauh lebih buruk akibatnya daripada kekerasan fisik. Bahkan di ilmu keperawatan tidak ada yang namanya pasien sembuh dari sakit mental yang ada hanya keadaan pasien membaik. Lain halnya dengan sakit fisik, dengan perawatan yang benar pasien dapat dibilang pasien sembuh total dari penyakitnya, walaupun tidak semua penyakit.

Kekerasan mental biasanya ada dalam hubungan suami-istri, orang tua-anak, bos-bawahan bahkan sepasang kekasih ini sangat sering terlihat. Tanpa disadari orang didekat kita mengalami sakit mental karena perbuatan kita. Ibu yang menelantarkan anaknya, perselingkuhan, berbohong terhadap pasangan anda dan terungkap, merendahkan bawahan anda didepan banyak orang dan sebagainya. Itu hanya sebagian dari kekerasan mental masih banyak lagi perbuatan yang bisa dibilang perilku kekerasan mental. Kekerasan mental dari orang terdekat adalah yang paling beresiko tinggi korban mengalami gangguan jiwa. Jika sudah mengalami gangguan jiwa pasien harus ditangani oleh dokter jiwa, perawat jiwa ataupun psikolog. Karena jika dibiarkan akan memperburuk keadaan.

Nah, sekarang anda sudah tahukan yang mana lebih buruk dan kejam antara kekerasan mental daripada kekerasan fisik? ya, kekerasan mental lah yang lebih buruk. Tapi bukan berarti anda boleh melakukan kekerasan fisik ya. Jadi mulai sekarang lebih bijaklah dalam berkata-kata dan berperilaku. Sayangi dan hormati orang tua, anak, kekasih, kerabat dan bawahan anda. Jadilah orang yang disenangi dan disegani oleh orang lain. Terima kasih sudah menyempatkan catatan singkat dari saya dan selamat beraktifitas.

Salam
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kekerasan Mental VS Kekerasan Fisik
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://doxarticle.blogspot.com/2013/10/kekerasan-mental-vs-kekerasan-fisik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

close

Translate

Followers

Facebook Badge


Blog Stats